6. YANG TERAKHIR KE JANNAH
Rasulullah SAW pernah berkisah bahwa nanti orang yang terakhir kali masuk jannah adalah seorang lelaki (menuju jannah), terkadang berjalan dan terkadang terjatuh, sehingga kadang api neraka menyambarnya. Ketika telah selamat dari api neraka ia berkata,
"Maha
Suci Dzat yang telah menyelamatkanku darimu, Sungguh Allah SWT telah
menganugrahiku sesuatu yang belum pernah diberikan kepada seorangpun baik orang
terdahulu maupun kemudian".
Setelah
itu nampaklah olehnya sebuah pohon. Ia berkata,"Ya Rabbi, dekatkanlah aku dengan
pohon itu agar aku dapat bernaung dibawahnya dan meminum airnya."
Allah
SWT berfirman, "Wahai anak Adam, boleh jadi bila Aku kabulkan permohonanmu, engkau akan meminta yang lainnya lagi".
Ia
menjawab," Tidak wahai Rabbi."
Allah
SWT memaklumi keinginannya dan mendekatkannya kepohon tersebut sehingga bisa
berteduh dan meminum air dibawahnya. Tak lama kemudian nampaklah olehnya pohon
lain yang lebih indah daripada pohon pertama. Ia pun meminta lagi dan terjadilah
dialog sebagaimana dialog pertama. Kali ini Allah SWT juga mengabulkan
permintaannya dan mendekatkannya dengan pohon yang lebih indah tadi. Ia pun
berteduh dan meminum air dibawah pohon yang kedua.
Berikutnya
nampak lagi olehnya pohon lain yang jauh lebih indah dari dua pohon sebelumnya.
Letaknya didekat pintu jannah. Ia tak kuasa menahan keinginannya dan meminta
lagi agar didekatkan dengan pohon tersebut. Kembali Allah SWT mengabulkan
permintaan orang tadi.
Ketika
ia telah didekat pintu jannah, ia mendengar suara dari dalam jannah. Suara yang
mendorongnya untuk meminta lagi kepada Allah SWT agar ia dimasukkan ke jannah.
Padahal sejak permintaan kali pertama ia berjanji untuk tidak meminta lagi.
Lalu
Allah SWT berfirman,"Wahai anak Adam, apa yang akan
membuatmu puas ? Apakah kamu rela jika aku memberimu jannah yang seluas dunia
dan semisalnya lagi?"
Orang
tadi berkata,"Ya Rabbi, apakah Engkau mempermainkanku padahal Engkaulah Pengatur
seluruh alam ?"
Allah
SWT pun tertawa mendengar perkataan orang tadi lalu berfirman,"Saya
tidak sedang mempermainkanmu tetapi Aku berkuasa untuk melakukan apa yang Aku
kehendaki." Subhanallah, itu untuk penduduk terakhir, bagaimana dengan
yang terdahulu ? Mari berlomba mendapatkannya. Wallahu a`lam.
(
Sumber : H.R Muslim : 187 )
Oleh
: