5.
WASIAT NABI S.A.W.
Dalam
sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam
waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.A.W Diantara isi percakapan tersebut
adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;
Aku
berkata kepada Nabi S.a.w,"Ya Rasulullah, berwasiatlah
kepadaku."
Beliau
bersabda,"Aku wasiatkan kepadamu untuk
bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan."
"Ya
Rasulullah, tambahkanlah.", pintaku,
"Hendaklah
engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla,
karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
"Ya
Rasulullah, tambahkanlah.", kataku,
"Janganlah
engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan
menghilangkan cahaya wajah."
"Lagi
ya Rasulullah."
"Hendaklah
engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan umatku."
"Lagi
ya Rasulullah."
"Cintailah
orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka”
"Tambahilah
lagi."
"Katakanlah
yang benar walaupun pahit akibatnya."
"Tambahlah
lagi untukku."
"Hendaklah
engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum
mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika
engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa
sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."
Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,
"Wahai
Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur
(berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta),
tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."
Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah S.a.w kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A`lam.
Oleh
: