16. SUARA YANG
DIDENGAR MAYAT
(SEBUAH PUISI)
Yang akan ikut mayat adalah tiga :
keluarga, hartanya, dan amalnya.
Ada dua yang kembali dan satu tinggal
bersamanya; keluarga dan hartanya akan
kembali sementara amalnya akan tinggal
bersamanya.
Ketika roh meninggalkan jasad...
terdengar suara dari langit memekik,
"Wahai Polan anak si Polan
apakah kau yang telah meninggalkan dunia
atau dunia yng meninggalkanmu
apakah kau yang telah menumpuk harta kekayaan
atau kekayaan yang telah menumpukmu
apakah kau yang telah menumpuk dunia
atau dunia yang telah menumpukmu
apakah kau yang telah mengubur dunia
atau dunia yang telah menguburmu."
terdengar dari langit suara memekik,
"Wahai Polan anak si Polan
mana badanmu yang dahulunya kuat
mengapa kini terkulai lemah
mana lisanmu yang dahulunya fasih
mengapa kini bungkam tak bersuara
mana telingamu yang dahulunya mendengar
mengapa kini tuli dari seribu bahasa
mana sahabat-sahabatmu yang dahulunya setia
mengapa kini raib tak bersuara
"Wahai Polan anak si Polan
berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridha
Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka
Wahai Polan anak si Polan
kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan
nun jauh tanpa bekal
kau telah keluar dari rumahmu
dan tidak akan kembali selamanya
kini kau tengah safar pada sebuah tujuan
yang penuh pertanyaan."
Ketika mayat diusung....
terdengar dari langit suara memekik
"Wahai Polan anak si Polan
berbahagialah apabila amalmu adalah kebajikan
berbahagialah apabila matimu diawali tobat
berbahagialah apabila hidupmu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap dishalatkan
terdengar dari langit suara memekik
"Wahai Polan anak si Polan
Setiap pekerjaan yang kau lakukan
kelak kau lihat hasilnya di akhirat
apabila baik maka kau akan melihatnya baik
apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat dibaringkan di liang lahat
terdengar suara memekik dari langit,
"Wahai Polan anak si Polan
apa yang telah kau siapkan dari rumahmu yang luas di dunia
untuk kehidupan yang penuh gelap gulita di sini
wahai Polan anak si Polan
dahulu kau tertawa
kini dalam perutku kau menangis
dahulu kau bergembira
kini dalam perutku kau berduka
dahulu kau bertutur kata
kini dalam perutku kau bungkam seribu bahasa."
Ketika semua manusia meninggalkannya sendirian....
Allah berkata kepadanya,
Wahai hamba-Ku.....
kini kau tinggal seorang diri
tiada teman dan tiada kerabat
di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap...
mereka pergi meninggalkanmu seorang diri
padahal, karena mereka kau pernah langgar perintahku
hari ini,....
akan kutunjukan kepadamu
kasih sayang-Ku
yang akan takjub seisi alam
aku akan menyayangimu
lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
Kepada jiwa-jiwa yang tenang Allah berfirman,
Wahai jiwa yang tenang
kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas/ridha lagi diridhai-Nya
maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku
dan masuklah ke dalam jannah-Ku
Disadur dari : DIALOG-DIALOG SUFI 2
Penulis : Husein Shahab
Penerbit :
PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG