14. SHOLAT MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR
Ada
seorang lelaki yang merayu-rayu seorang wanita agar mau melakukan zina
dengannya. Segala jurus tipu daya ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman
sang wanita. Memang, lelaki itu ganteng sekali, ditambah lagi ia sangat kaya
dikampungnya. Tentu saja tidak sedikit wanita yang menaruh hati padanya.
Bagaimana dengan wanita yang dirayunya itu ?
Wanita
tersebut sebetulnya sudah bersuami. Ia adalah seorang istri yang taat kepada
suaminya. Suaminya sendiri adalah seorang yang taat pula. Perihal rayuan lelaki
itu ia adukan kepada suaminya.
"Wahai
suamiku, lelaki kaya yang tinggal disebelah sana itu seringkali menggoda aku. Ia
tinggal masih sekampung dengan kita. Tiap kali ia berpapasan denganku, atau
kebetulan saja bertemu dengannya, pasti saja ia merayu-rayu aku agar mau berbuat
zina dengannya. Ia terus-menerus melakukan hal itu padaku. Apa yang harus aku
perbuat, suamiku ?"
Sang
suami menanggapi istrinya dengan tenang-tenang saja. "Katakan kepada
laki-laki itu bahwa engkau akan mau menuruti godaannya, yaitu berzina dengannya.
Cuma, dia mesti memenuhi satu persyaratan dahulu". Dengan patuh istrinya
kemudian mendengarkan terus apa yang dikatakan oleh suami tercintanya. Setelah
itu pergilah ia menemui laki-laki yang sering mengganggunya itu.
Begitu
mengetahui siwanita yang selalu diincarnya datang mencarinya, bukan main gembira
perasaannya. Hatinya berbunga-bunga. Akhirnya kesampaian juga apa yang menjadi
keinginannya selama ini kepada wanita cantik itu. Dengan penuh ketidaksabaran ia
menantikan apa yang akan dikatakan sang wanita.
"Aku
akan mau berbuat zina denganmu sebagaimana yang selalu engkau katakan kepadaku
dalam rayuan-rayuanmu selama ini !". Mendengar kesediaan wanita itu, lelaki
tersebut langsung berseri-seri wajahnya. Pikirnya, apapun yang dikehendaki
wanita ini akan ia penuhi asalkan ia mau berzina bersamanya. Sungguh ia tak
dapat menahan keinginannya melihat kecantikan dan keelokan tubuh wanita tersebut
yang indah.
"Apapun
akan kupenuhi demi kamu. Seandainya engkau punya permintaan, katakan. Apakah
kamu butuh uang atau apa saja. Pendeknya, aku akan memenuhi apa saja yang engkau
inginkan dariku ".
"Baiklah,
Aku tak meminta uang atau materi apa pun. Permintaanku sederhana dan mudah
saja."
Dengan
rasa tak sabar yang terbaca dari air mukanya, laki-laki itu terus mendesak
siwanita agar ia mengutarakan persyaratan yang ia kehendaki.
"Ayo,
katakan apa saja, aku pasti akan memenuhinya".
"Sebelum
kita sama-sama melakukan perbuatan itu, aku minta agar kamu mau melakukan sholat
berjamaah bersama suamiku. Tidak banyak, hanya empat puluh subuh saja secara
terus menerus. Tidak boleh terputus."
Mengetahui
cuma itu permintaan siwanita, maka dengan bersemangat si laki-laki tersebut
menyatakan kesangggupannya. Demikianlah kisahnya, mulai sejak ia berjanji, maka
sholat subuhlah ia sebagaimana permintaan itu. Hingga pada sholat subuh yang
keempat puluh berlangsung, yakni setelah janji itu terpenuhi, maka si wanita
telah bersiap-siap untuk memenuhi janjinya. Rupanya, si laki-laki-laki telah
bertekun karena keinginan hatinya, demikian pikir si wanita.
Pergilah
si wanita menemui laki-laki tersebut. Begitu mereka bertemu, apa yang terjadi ?
Ternyata kejadian menjadi terbalik. Si wanita mencoba merayu-rayu si laki-laki
itu untuk memenuhi keinginannya. Namun apa jawab laki-laki itu ?
"Aku
kini sudah bertaubat kepada Allah SWT, wahai perempuan ! Aku tidak mau lagi
melakukan perbuatan terkutuk seperti itu !"
Mendengar
cerita sang istri, perihal jawaban si laki-laki yang tempo hari menggodanya,
sang suami wanita itu memanjatkan doa kepada Allah SWT . "Maha Benar Allah
SWT ! Firman-Nya adalah benar. Bahwa sholat dapat mencegah perbuatan keji dan
mungkar."
(
Diceritakan oleh Imam Naisaburi r.a )
Oleh
: